Saturday, July 11, 2009

GOOD IDEA OR GOD’S IDEA Kisah 21:27-40

INTRODUCTION


Di dalam kehidupan ini diperlukan good idea, namun itu tidak cukup, yang terpenting dan yang terbaik adalah God’s idea.

Yes 55:8-9 : ((8) Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. (9) Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.

Ide yang diberikan oleh para penatua di Yerusalem adalah merupakan good idea, namun yang terjadi dalam kehidupan Paulus adalah God’s idea.

Apa yang terjadi dengan Paulus ini benar-benar adalah perkara yang tidak menyenangkan. Huru-hara yang terjadi di sini sebenarnya terjadi karena salah sangka (ayat 29) dan tentu saja kita dapat menilai bahwa ini adalah suatu fitnahan yang sengaja dilakukan oleh orang yahudi di efesus (kis 19:9-10) karena dendam (perhatikan kisah selanjutnya).
Hal ini bisa saja terjadi karena manusia memiliki kecenderungan untuk mengikuti kata hatinya dibanding mengikuti sebuah logika & kebenaran.
Iblis menimbulkan keinginan dalam hati Hawa sehingga hawa memandang buah tersebut dengan keinginan. Melalui itulah Hawa jatuh dalam dosa.
Sebab itulah kita jangan mudah mengikuti kata hati (seperti kebiasaan beberapa org) namun kita harus menguji dengan kebenaran Firman Tuhan.

Bila kita selalu berfokus pada good idea yang kita miliki, maka hati-hati lah karena kita akan mudah untuk kecewa dan menjadi putus asa ketika God’s idea terjadi dan bertolak belakang dengan good idea yang kita miliki.

Amsal 16:9 : Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya.

Good Idea adalah baik, namun God’s idea adalah yang terbaik. Apabila kita melanjutkan pembacaan Firman Tuhan dalam Kisah ini maka kita akan melihat bahwa pada akhirnya melalui satu kejadian ini Rasul Paulus mendapatkan pewahyuan dari pada Tuhan untuk bersaksi di Roma.

Kisah 23:11 : Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisinya dan berkata kepadanya: "Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma."

Pada suatu hari seorang wanita sedang membimbing keponakannya belajar.Tapi tidak seperti biasanya, kali ini keponakannya tidak bisa berkonsentrasi. Ternyata salah satu kelerengnya hilang. Tiba - tiba anak itu berkata, "Bi, bolehkah aku berlutut dan meminta Allah untuk menemukan kelerengku ?"

Ketika bibinya mengizinkan, anak itu lalu berlutut di dekat kursinya, menutup matanya dan berdoa dengan sungguh - sungguh. Selesai berdoa dia bangkit berdiri dan melanjutkan pelajarannya.
Keesokan harinya, bibinya yang takut doa keponakannya tidak terjawab, dan dengan demikian akan melemahkan imannya, dengan khawatir bertanya, "Sayang, apakah engkau sudah menemukan kelerengmu?"
"Tidak, Bi" Jawab anak itu, "tetapi Allah telah membuatku tidak menginginkan kelereng itu lagi."
Alangkah indahnya iman anak itu. Allah memang tidak selalu menjawab doa kita menurut kehendak kita, tetapi jika kita tulus berdoa, Dia akan mengambil keinginan kita yang bertentangan dengan kehendak-Nya
Oleh sebab itu, mari kita mengubah mind set menjadi seperti anak kecil ini.



ISI


Bagaimana agar God’s idea boleh senantiasa terjadi dalam hidup kita?

1. MEMINTA & MEMBIARKAN INTERVENSI ALLAH DALAM SELURUH HIDUP KITA

Salah satu bukti bahwa seseorang menginginkan adanya intervensi Allah adalah memiliki ketaatan kepada otoritas.
Hal ini juga dilakukan oleh Rasul Paulus (minggu lalu kita pelajari) ketika menaati himbauan para penatua di Yerusalem yang menjadi otoritas Paulus.

Mata kita selalu hanya dapat meihat sebagian dari sebuah rangkaian peristiwa, namun Tuhan melihat keseluruhan nya. Itulah sebabnya kita perlu meminta intervensi Allah.
Memilih untuk hidup percaya instead of kekuatiran harus menjadi keputusan kita. Karena apa ?
Mat 6:27 : Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?

Bukan berat Beban yang membuat kita Stress, tetapi lamanya kita memikul
beban tersebut. Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Stephen Covey
mengangkat segelas air dan bertanya kepada para siswanya: "Seberapa berat menurut anda kira segelas air ini?"

Para siswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr."Ini bukanlah masalah
berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama anda memegangnya." kata Covey.

"Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya
memegangnya selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya.Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat."

"Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkat beratnya." lanjut Covey. "Apa yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi". Kita harus meninggalkan beban kita secara periodik, agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi.

Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sore ini, tinggalkan beban pekerjaan. Jangan bawa pulang. Beban itu dapat diambil lagi besok. Apapun beban yang ada dipundak anda hari ini, coba tinggalkan sejenak jika bisa. Setelah beristirahat nanti dapat diambil lagi.

Sekali lagi saya katakan pentingnya kita menaruh percaya kepada Tuhan dan membiarkan Dia berintervensi dalam hidup kita.
Banyak orang yang berdoa meminta intervensi Tuhan, namun ketika intervensi itu datang mereka tidak membiarkan itu terjadi, mereka memakai cara sendiri untuk menghadapi persoalan yang ada demi harga diri & keuntungan pribadi.

Mari kita katakan satu sama lain, “ Selalu ada Rencana Allah dalam setiap peristiwa !”.
Firman Tuhan mengatakan bahwa Dia lah Alfa & Omega (yang awal & yang akhir), bila kita mengamini ayat tersebut maka Dia juga yang menjadi Alfa & Omega dalam hidup kita. Artinya Dia lah yang memegang awal sampai akhir hidup kita. Jadi marilah kita membiarkan intervensi Yesus atas hidup kita.

Pengkhotbah 3:1, 11 : Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

Mengerti bahwa waktu Tuhan adalah yang terbaik dan bahwa kita tidak pernah dapat meyelami pekerjaan Allah dalam hidup kita dari awal sampai akhir.


2. SENANTIASA MEMPERBESAR TAKARAN HATI KITA

Melalui kitab kisah Rasul ini kita dapat melihat bahwa Allah tidak pernah berhenti bekerja melalui kehidupan orang Kristen.
Visi Allah yang besar membuat tidak ada kata “SELESAI” selama kita hidup di dunia ini. Bahkan Takaran yang Allah berikan akan semakin besar dalam hidup kita.

Ada 2 pandangan yang berbeda dalam kehidupan orang kristen mengenai takaran tersebut, yaitu ada yang memandang sebagai beban dan ada yang memandang sebagai Anugrah.
Yang pertama akan berkata bahwa makin lama mereka melayani Tuhan makin besar beban yang Tuhan berikan dalam hidup mereka.
Yang kedua akan berkata bahwa makin lama mereka melayani Tuhan makin besar Anugrah yang Tuhan berikan dalam hidup mereka. Inilah spirit yang Rasul Paulus miliki dalam panggilannya.

Apa yang akan terjadi bila kita tidak sinkron dengan Allah? Bila kita tidak mau berkembang sedangkan Allah terus bergerak? Maka seperti anggur baru dalam kantong kulit yang lama, kantong tersebut akan terkoyak yang berarti akan berhenti dari Visi Allah karena tidak mampu menahan Anugrah Allah yang semakin mengembang.

Yes 54:2-3 : Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghematnya; panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu! Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri, keturunanmu akan memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang sunyi.

Saya percaya mengenai pemilihan & predestinasi Allah.
Efesus 1:4-5,11: Sebab di dalam Dia Allah telah memilih (chosen) kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Dalam kasih Ia telah menentukan (predestinated) kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya,
(11) Aku katakan "di dalam Kristus", karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan--kami yang dari semula ditentukan (predestinated) untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya—

Bahkan sejak ketika lahir Allah sudah menanamkan panggilan di dalam hidup kita. Melalui keluarga, lingkungan, pendidikan, & keahlian maka pada waktu Tuhan Ia membuat setiap kita menyadari panggilan Tuhan.
Sebab itu jangan pernah menyesali kondisi, keluarga, dan lingkungan dimana kita dibesarkan karena Allah punya panggilan dalam hidup saudara.
Ada yang sejak lahir ditanamkan karunia pemimpin..
Ada pula yang lahir dalam keluarga yang kaya & memiliki sense of business yang tinggi..
Ada yang lahir dengan intelektual yang tinggi..
Semuanya dipanggil Allah dengan cara & maksud yang unik untuk memperlengkapi gereja Tuhan.

Bahkan ada yang lahir dengan mata yang buta – Kita baca dalam Yohanes 9:1-3
Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya.
Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?"
Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.

Yang perlu kita sesali dari masa lalu adalah DOSA kita, kehidupan kita yang tidak di dalam kebenaran. Selain daripada dosa & kesalahan kita, tidak ada yang perlu kita sesali. Melainkan marilah kita pakai semua masa yang telah kita lalui untuk memuliakan Tuhan.

Bila saudara ingin memiliki takaran hati yang besar, saudara perlu memiliki ketekunan & kesabaran.
Amsal 16:32 : Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.

Kalau kita adalah orang yg mudah tersinggung, mudah putus asa maka kita perlu bertobat karena saudara punya panggilan dan Tuhan belum selesai memakai hidup kita.
Katakan kanan kiri mu – Have a BIG Heart, man ¡